Skimming ATM |
Kasus pembobolan dana nasabah di ATM dengan modus skimming tengah menjadi sorotan publik, beberapa hari belakangan ini. Uang nasabah mendadak berkurang akibat skimming.
Lantas, apa yang harus dilakukan nasabah agar terhindar dari kejahatan pembobolan ATM dengan modus skimming?
Kepala Pusat Studi Forensika Digital Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Yudi Prayudi mengatakan, dari sisi pengguna kartu ATM, langkah sederhana untuk menjaga diri dari kejahatan tersebut pertama, usahakan gunakan kartu ATM dari yang telah menggunakan Chip EMV.
MAU BONUS 30% ? YUK ISI FORM DI BAWAH
Baca Juga : Prediksi Akurat Lazio VS Bologna 19 Maret 2018
Kedua, nasabah melakukan transaksi hanya pada ATM yang lokasinya terpantau keamanannya. Nasabah dianjurkan menggunakan ATM yang terpasang di kantor-kantor bank.
Kedua, nasabah melakukan transaksi hanya pada ATM yang lokasinya terpantau keamanannya. Nasabah dianjurkan menggunakan ATM yang terpasang di kantor-kantor bank.
Ketiga, pantau dengan seksama kondisi sekitar ruang ATM. Bila ada benda yang mencurigakan dan tidak yakin dengan fungsi benda tersebut maka sebaiknya tidak melakukan transaksi di mesin ATM itu.
"Terakhir, monitor dengan seksama akun perbankan milik kita, bila ada transaksi penarikan uang yang mencurigakan dan diragukan, segera laporkan kepada pihak bank," katanya, Sabtu, 17 Maret 2018.
Adapun dari sisi perbankan, langkah yang dilakukan adalah meningkatkan standar pengamanan pada kartu ATM/debit produknya. Dalam hal ini standar EMV (Europay Mastercard Visa), yaitu sebuah standar yang dibangun oleh konsorsium penyedia kartu bayar Mastercard dan Visa.
Standar ini telah dijadikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan standar bagi transaksi elektronik dan mencegah kejahatan skimming. Kartu EMV dirancang untuk mengurangi kejahatan skimming.
Kartu dengan chip EMV memberikan kode unik untuk setiap transaksi. Hal itu tidak seperti halnya kartu strip magnetik yang menggunakan informasi kartu Anda untuk memproses setiap pembayaran.
"Sayangnya migrasi dari model kartu berbasis magnetic ke system chip EMV cukup mahal sehingga tidak semua penyedia jasa kartu ATM memilih teknologi EMV pada kartu ATMnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Yudi mengatakan, data yang dirilis oleh The British Press, di wilayah Inggris saja setiap tahun tercatat hampir 100.000 nasabah yang melaporkan menjadi korban dari aktivitas skimming.
"Berdasarkan data yang dirilis tersebut setiap tahun jumlah uang nasabah yang dicuri melalui kejahatan skimming meningkat hampir 20 persen tiap tahunnya."